Senin, 10 Maret 2014

Situs Bumi Ayu LENGKAP!!!



BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Situs bumi ayu merupakan situs peninggalan agama hindu yang ada di pesisir sungai lematang, dihilir desa siku sebagai desa paling hilir di kecamatan rambang dangku masih kawasan kabupaten Muaraenim provinsi Sumatera selatan. Dengan kata lain suksesnya candi bumi ayu sebagai taman wisata akan berpengaruh pada perkembangan rambang dangku.
Candi – candi pada bumi ayu adalah death monument, yang artinya monument yang telah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Candi tersebut kemungkinan ditinggalkan mungkin seiring dengan terdesaknya kekuatan politik Hindu oleh islam pada sekitar abad ke-16. Kemudian candi – candi tersebut rusak dan tertimbun tanah hingga ditemukan kembali oleh E.P.Tombrink pada tahun 1864. Peninggalan monument itu dan seluruh kebudayaan – kebudayaan didalamnya benar – benar hilang apalagi dari ingatan kolektif pewarisnya. Hal itu tampak bahwasanya penduduk desa Bumi Ayu tidak mengenal fungsinya semula. Cerita penduduk yang didengar oleh A.J. Knaap tahun 1902 menyatakan bahwa apa yang dikatakan sebagai candi bumi ayu sekarang adalah bekas sebuah istana kerajaan yang disebut Gedebong Udang. Diceritakan pula bahwa wilayah kerajaan tersebut sampai di Modong dan Babat. F.M. Schnitger melaporkan bahwa dikedua desa tersebut terdapat pula tinggalan agama hindu (1934 : 4), namun kini telah hilang terkena erosi sungai lematang.



B.RUMUSAN MASALAH
1.Dimnakah letak kompleks Candi Bumi Ayu?
2.Berapakah luas Kompleks Candi Bumi Ayu?
3.Bagaimana penjelasan tentang Candi-candi di Bumi Ayu?


C.TUJUAN
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan:
1.Mengetahui letak kompleks Candi Bumi Ayu.
2.Mengetahui luas Kompleks Candi Bumi Ayu.
3.Mengetahui penjelasan tentang Candi-candi di Bumi Ayu.


 


















BAB  II
PEMBAHASAN

Sumatera Selatan hanya memiliki satu buah candi, yaitu Candi Bumi Ayu yang merupakan sebuah kompleks percandian. Ada sembilan buah candi yang terdapat di dalam kompleks percandian Bumi Ayu di Muara Enim, Sumatera Selatan. Nama Bumiayu diambil dari nama desa di mana candi ini terletak, Desa Bumiayu, Tanah Abang.
Situs bumi ayu merupakan situs peninggalan agama hindu yang ada di pesisir sungai lematang, dihilir desa siku sebagai desa paling hilir di kecamatan rambang dangku masih kawasan kabupaten Muaraenim provinsi Sumatera selatan. Dengan kata lain suksesnya candi bumi ayu sebagai taman wisata akan berpengaruh pada perkembangan rambang dangku.
            Candi – candi pada bumi ayu adalah death monument, yang artinya monument yang telah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Candi tersebut kemungkinan ditinggalkan mungkin seiring dengan terdesaknya kekuatan politik Hindu oleh islam pada sekitar abad ke-16. Kemudian candi – candi tersebut rusak dan tertimbun tanah hingga ditemukan kembali oleh E.P.Tombrink pada tahun 1864. Peninggalan monument itu dan seluruh kebudayaan – kebudayaan didalamnya benar – benar hilang apalagi dari ingatan kolektif pewarisnya. Hal itu tampak bahwasanya penduduk desa Bumi Ayu tidak mengenal fungsinya semula. Cerita penduduk yang didengar oleh A.J. Knaap tahun 1902 menyatakan bahwa apa yang dikatakan sebagai candi bumi ayu sekarang adalah bekas sebuah istana kerajaan yang disebut Gedebong Udang. Diceritakan pula bahwa wilayah kerajaan tersebut sampai di Modong dan Babat. F.M. Schnitger melaporkan bahwa dikedua desa tersebut terdapat pula tinggalan agama hindu (1934 : 4), namun kini telah hilang terkena erosi sungai lematang.

1.Dimnakah letak kompleks Candi Bumi Ayu?
Candi Bumi Ayu terletak di Kabupaten Muara Enim, dan memiliki fasilitas penunjang seperti Museum. Untuk menuju lokasi Candi, jalan juga sudah mulai dibangun oleh pemerintah daerah supaya lebih baik. Lokasi Candi Bumi Ayu berjarak 85 kilometer dari Kota Muara Enim, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan berkendara dengan mobil. Jika anda datang dari arah Palembang, jarak yang harus anda tempuh sekitar 300 km.
2. Berapakah luas Kompleks Candi Bumi Ayu?
Luas komplek Candi Bumiayu Muara Enim adalah 76 hektar, dengan 11 buah candi yang terdapat di dalamnya. Candi-candi tersebut memiliki aliran siwa dan merupakan peninggalan agama Hindu, sama seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah. Pemerintah daerah telah memugar empat bangunan candi yang ada yaitu candi 1, candi 2, candi 3 dan candi 8.
Sejarah Candi Bumi Ayu yang diketahui saat ini adalah ditemukan oleh EP. Tombrink pada tahun 1864, di pesisir Sungai Lematang, Muara Enim. Masyarakat sekitar meyakini, lokasi candi Bumiayu adalah bekas istana sebuah kerajaan Gedebong Undang. Penyebutan kata candi juga mengikuti kata bahasa jawa, karena masyarakat sekitar menamainya dengan Kuil. Ada arca Siwa Mahaguru, Narawahana, Agastya dan Nandi yang merupakan simbol Hindu.
3.Bagaimana penjelasan tentang Candi-candi di Bumi Ayu?
·         Bangunan 1 (Candi 1)








Gambar.1.1DSCF0459.JPG







Gambar.1.2
Candi 1 di temukan paling pertama,karena memang letaknya yang dekat dengan perkampungan.candi ini menghadap ke timur menghadap sungai lematang .dan denahnya persegi 4 dan di tambah penampil yang menjorok-menjorok.kemungkinan besar dahulu di depan candi di letakan patung-patung yang menghadap keluar.dan di tengahnya ada patung siwa yang pada saat penemuan berserakan tidak pada tempatnya.untuk masuk dalam candi di perkirkan harus melewati candi-candi kecil untuk menyembah dewa-dewa meraka.kendaraan siwa adalah sapi.patung arsitektural yang berfungsi untuk memperindah bangunan,yaitu singa yang menarik kereta.








                        Gambar.1.3







                         Gambar.1.4

Ada 2 buah patung yang terletak di kiri kanan pintu.dari hiasan –hiasan ada yang menyimpulkan bahwa di buat pada abad 12 an,tapi dari denah yang aslinya bentuk profilnya seperti candi yang ada di jawa tengah pada abad ke 9.kemungkinan besar candi ini dulu memliki atap dan ada bentuknya.dalam mitologi hindu dewa siwa memiliki kendaraan yang ditarik oleh singa,meskipun ia mempunyai kendaraan sapi juga.





                                                             Gambar.1.5

Benda-benda yang di temukan dari candi 1,baik artefak maupun ukiran-ukiran dinding yang berbentuk tumbuhan maupun hewan.bunga yang ada lubangnya di sebut jala juara (aliran air untuk mengalirkan air).
Selain it juga di temukan yoni.yoni dalam mitologi sebagai lambang dewi parawati.air upacara di basuhkn ke arca.lingga adalah lambang dari siwa yang di wujudkan dalam wujudkan dalam wujud kelamin laki-laki tetapi tidak vulgar bentuknya.yoni juga melambangkan kelamin perempuan juga di perhalus bentuknya.arca-arca dewa hindu yang menyebarkan agama hindu.

·         Bangunan 2 (Candi 2)







                  

Gambar.2.1

Candi-candi di sumatra banyak yang terbuat dari bata merah,kerana mengingat bahan batu tidak terdapat di sumtra.bata di kenalkan oleh orang india,yang datang untuk  berdagang dan mnyebarakan ajaran agama.sehingga indonesia menganut kebudayaan mereka juga.


DSCF0450.JPG

                  








                  
                   Gambar.2.2

Bangunan candi kedua ini hampir sama dengan bangunan candi pertama hanya saja pada bangunan candi kedua ini tidak terdapat patung singa sedang menarik kereta tetapi hanya bentuk batuan yang di pahat seperti singa, seperti gambar di bawah ini














                                  Gambar.2.3













Gambar.2.4



Gambar bata yang dibentuk hampir menyerupai badan dari seekor singa.
Bangunan candi kedua ini hampir mirip seperti rumah karena bagian dalam rumahnya yang seperti memiliki ruangan – ruangan terlihat dari gambar pertama tadi dan terlihat dari tangga – tangga yang ada pada gambar berikut ini.



DSCF0456.JPG







                                   


Gambar.2.5


Bagian tangga dan bagian – bagian bata yang memisahkan bagian bawah dan atas tepat terletak tangga yang terbuat dari bata tersebut.

Disamping bangunan candi kedua terdapat gundukan tanah yang dikatakan adalah bagian dari bangunan candi kedua yang belum digali sepenuhnya, terlihat dari pinggir sebelah kiri gundukan tanah terdapat tumpukan bata yang berguna untuk membuat bangunan candi di Desa Bumi Ayu. Inilah gambar gundukan tanah tersebut.


DSCF0446.JPG









Gambar.2.6


Inilah gundukan tanah yang ditemukan disamping bangunan candi kedua yang dikatakan sebagai sebuah bagian bangunan lain dari bangunan candi kedua.
Selain itu pada bangunan candi kedua ditemukan pula sebuah bata yang dibentuk seperti persegi empat sebanyak 4 buah yang belum diketahui apa fungsi dari bentuk rangkaian bata tersebut. Ini adalah gambaran rangkaian bata tersebut.
DSCF0449.JPG



                                                                                      







                                    

Gambar.2.7

Ini adalah gambar rangkaian bata yang dibentuk persegi empat yang belum diketahui apa fungsinya pada bangunan candi kedua.

·        Bangunan 3 (Candi 3)












Gambar.3.1




DSCF0315.JPG











                        Gambar.3.2













                       
                        Gambar.3.3


Kemungkinan besar menghadap ke arah timur dan memiliki pagar halaman  yang bernama bujur sangkar.candi perwara berada di depan candi utama.












                        Gambar.3.4


Di bagian candi sudah banyak mengalami pembugaran,tapi tidak sembarangan mengganti,harus di lihat kerusakanya dulu,banyak batu-batu yang tidak bisa di susun kembali di biarkan saja di tempat aslinya,karna memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk di susun.
Candi utama berbentuk persegi empat dan persegi delapan tetapi tidak berbentuk utuh lagi.dan memeliki ukir-ukiran yang berbentuk suluran yaitu motif tumbuh-tumbuhan yang di buat melengkung-lengkung.Arca-arca yang di temukan ini bergaya agama tantrayana,yang mulai mncul pada abad ke 12.Candi ini di perkirakan pembangunannya tidak serentak,tidak sezaman tapi pada periode waktu yang sama.











                        

Gambar.3.5














                         Gambar.3.6

Relief Burung  kakak tua tidak hanya di temukan di candi 8 atau 3 tapi juga dari candi 1,dan  menjadi khas dari candi bumi ayu.bunga ceplok antofik di letakan di dinding di bagian pojok  atau sudut-sudut bangunan.















                        




Gambar.3.7

harimau atau topeng-topeng di sebut kepala kala yang biasanya di letakkan di atas pintu sebagai penolak bala,karna zaman dahulu orang yang beragma hindu juga percaya bahwa makhluk hidup itu juga menggoda atau mengganggu,jadi untuk menjaga ke khusukan dalam menjalankan ibadah,maka di dalam candi di letakkanlah kepala kala.patung singa yang tidak di temukaan di indonesia tetapi biasanya di temukan di india.kemuncak sebagai penghias atap.banyak nya hiasan-hiasan yang rusak di sebabkan oleh proses alam.
Kehidupn ekonomi kemungkinan menghasilkan sesuatu yang bisa di perdagangkan.seperti getah damar.sungai lematang di manfaatkan untuk jalur perdangan,kehidupan sosial sudah mengenal masyarakat terpimpin,mempunyai raja-raja kecil yang mengurusi semua aspek kehidupan.danau kecil sebagai daya tarik dari sebuah candi,karna manurut agama hindu membuat candi itu sebaiknya di dekat air.yang mereka anggap bahwa air itu bersifat mensucikan.Dan di bangun di atas tanah yang putih atau merah.


·        Bangunan 7 (Candi 7)

               







Gambar.7.1






DSCF0469.JPG

                       


Gambar.7.2

Candi 7 terletak di sebelah Timut Laut Candi 1 dengan jarak 20 meter. Dari keletakannya sebetulnya Candi 7 ini masih bagian dari candi-candi yang berada di Candi 1. Pada mulanya Candi 7 merupakan gundukan tanah yang berukuran 18 x 18 meter dan tinggi sekitar 1 meter. Pada tahun 2002 tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan ekskavasi dan berhasil menemukan struktur bata yang memanjang dengan orientasi barat-timur panjangnya 390 cm. Pada tahun 2003 tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi melakukan ekskavasi dan menemukan struktur bata dengan lebar 1 meter. Sementara itu pada bagian tengah tidak ditemukan adanya susunan bata. Pada tahun 2004 Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Sumatera Selatan melakukan kegiatan yang berupa pengupasan, konsolidasi, dan pencungkupan. Selain itu juga di bangun sebuah bangunan untuk menyimpan koleksi.
Candi 7 berdenah dasar empat persegipanjang dengan penampil di sebelah Barat. Denahnya berukuran 9 x 10,60 meter sedangkan penampil berukuran 5,53 x 5,80 meter. Bentuk Candi 7 ini tidak lazim karena bagian tengahnya kosong atau tidak ada bata-bata isian. Selain itu di bagian dalam atau tepatnya di sisi barat laut terdapat susunan bata yang membentuk lingkaran berukuran 1,55 x 1,75 cm. Berbeda dengan dibagian penampil yang padat dengan bata-bata isian yang sudah tidak lagi beraturan.

Bangunan atau candi yang ketujuh ini tidak banyak yang ditemukan karena pada saat penggalian candi ketujuh ini yang hanya ditemukan cuma bagian pondasi bangunan candi ketujuh ini berbentuk seperti rumah karena terlihat dari adanya bagian – bagian suatu ruangan di dalamnya.


DSCF0474.JPG










Gambar.7.3

Bisa kita lihat pada Gambar ini peninggalannya berupa kepala burung garuda dan beberapa kelopak bunga dilengkapi dengan tangkai bunganya.Candi ketujuh ini memiliki sedikit sekali peninggalan karena sulit sekali untuk ditemukan

v Bangunan 8 (Candi 8)










                                   

Gambar.8.1






DSCF0356.JPG


                       




Gambar.8.2


Candi ini di temukan ke 8.dari penelitian dari zaman dulu tahun 90 an .di bugar pada tahun 2000 awal,bangunan ini tidak berbentuk persegi 4 tapi persegi panjang.dan hiasanya di pasang dengan terbalik.hiasan yang di pasang terbalik bukan kesalahan dari pembugar,tapi karna memang dari penemuan awal sudah terpasang terbalik.di duga candi 8 ini tidak di gunakan untuk bribadah tapi di gunakan untuk berkumpul sebelum melaksanakan upacara,atau ada acara makan-makan dan di duga sebagai bangunan penunjang candi yang terdahulu.














        BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN:
            Sumatera Selatan hanya memiliki satu buah candi, yaitu Candi Bumi Ayu yang merupakan sebuah kompleks percandian. Ada sembilan buah candi yang terdapat di dalam kompleks percandian Bumi Ayu di Muara Enim, Sumatera Selatan. Nama Bumiayu diambil dari nama desa di mana candi ini terletak, Desa Bumiayu, Tanah Abang.
Candi Bumi Ayu terletak di Kabupaten Muara Enim, dan memiliki fasilitas penunjang seperti Museum. Untuk menuju lokasi Candi, jalan juga sudah mulai dibangun oleh pemerintah daerah supaya lebih baik. Lokasi Candi Bumi Ayu berjarak 85 kilometer dari Kota Muara Enim, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan berkendara dengan mobil. Jika anda datang dari arah Palembang, jarak yang harus anda tempuh sekitar 300 km.
Candi-candi tersebut memiliki aliran siwa dan merupakan peninggalan agama Hindu, sama seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah. Pemerintah daerah telah memugar empat bangunan candi yang ada yaitu candi 1, candi 2, candi 3 dan candi 8.

SARAN:
Sebagai generasi muda indonesia yang mencintai sejarah daerahnya,sudah sepatutnya kita menjaga dan merawat situs-situs peninggalan sejarah zaman dahulu yang ada di sekitar kita. supaya menjadi  bukti bahwa dulu pernah ada peradaban di daerah kita.Dan menghindar dari kegiatan yang dapat merusak peninggalan sejarah.Dengan tidak merusak peninggalan sejarah itu,nantinya anak cucu kita atau generasi penerus kita masih bisa melihat dan menyaksikan peninggalan-peninggalan sejarah nenek moyang mereka.

1 komentar:

Arifyn BMC Group mengatakan...

DAFTAR PUSTAKA
Suyono,R.P, 2003,Peparangan Kerajaan di Nusantara,Jakarta,Grasindo.
Restu,Gunawan Dkk,1999,Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta,Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto,2008, Sejarah Nasional Indonesia III, cet.2.Edisi Pemutakhiran,Jakarta,Balai Pustaka,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataram diakses pada tanggal 28 April 2013 pada pukul 20.30 wib.
http://www.sejarahnusantara.com/kerajaan-islam/sejarah-kesultanan-mataram-1588%E2%80%931681-nagari-mataram-10011.htm diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pada pukul 22.23 wib.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyanti diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pada pukul 22.01 wib.
http://ngeblogbersama.wordpress.com/2012/03/13/sebab-sebab-runtuhnya-voc/ diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pada pukul 20.30 wib.

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates