BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Latar Belakang
Penelitian Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita
ketahui khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang
menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan,
masalah pengangguran, masalah lingkungan hidup, dll. Permasalahan tersebut
timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan
dengan kondisi masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah.
Di Indonesia
sendiri khususnya ibu kota Jakarta, kemiskinan merupakan suatu masalah besar
dimana Kemiskinan sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak berabad-abad
lalu. Namun, realitasnya, hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari
persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya kemiskinan, antara lain kemiskinan bisa dikatakan
sebagai kekurangan materi seperti kebuthan sehari-hari, sandang, pangan, papan
maupun sedikitnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran yang
berpengaruh terhadap kemiskinan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis
mengenai Masalah Kemiskinan yang terjadi di Indonesia khususnya Ibu kota
Jakarta.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kondisi kemiskinan di dunia terutama di Indonesia?
2. Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah kemiskinan?
1. Bagaimana kondisi kemiskinan di dunia terutama di Indonesia?
2. Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah kemiskinan?
1.3
PENGERTIAN KEMISKINAN
Secara
harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak
berharta-benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas,
kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara
individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap
timbulnya permasalahan sosial yang lain.
Kemiskinan
juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu
kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini
tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Kemiskinan
dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan
perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dengan demikian, kemiskinan tidak
lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan
pemenuhan hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok
orang, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Dari
indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan tiga
pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Sementara
ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis kemiskinan
adalah pendekatan pengeluaran
Seperti
ditulis Dr. Humam Hamid tentang Pemanasan Global dan Kemiskinan Lokal (Serambi,
23/05/2009), yang membahas dua katagori kemiskinan, yaitu :
1.
Kemiskinan “sementara” .
Kemiskinan
ini terkait dengan ketidak adilan seperti upah yang tak sebanding dengan dengan
apa yg telah dikerjakan serta sering terjadinya ekploitasi., penreusakan
lingkungan sehingga membuat banyak orang
modal
alam untuk memenuhi kehidupanya, termasuk pemungutan yang sangat memberatkan
dan memeras rakyat.
2.
Kemiskinan “kronis”.
kemiskinan
ini terjadi karena factor-faktor biologis, psikologis, dan social ( sikap
malas, kurang trampil dan kurang nya kemampuan dalam segala hal, lemah fisik,
dll.).
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Kondisi
Kemiskinan di Indonesia
Hidup miskin bukan hanya berarti
hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi,
kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif
untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan,
informasi, teknologi, dan modal.
Dari berbagai sudut pandang
tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan
menjadi tiga pengertian, yaitu:
- Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan
termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di
bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum,
yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.
- Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong
miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih
berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
- Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat
dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha
memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang
membantunya.
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan
sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan
proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari
keluarga miskin yaitu:
- Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar,
contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau
tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau
perlindungan dasar.
- Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan
dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang
pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang
kemasyarakatan.
- Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat
dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan
mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi.
Kemiskinan merupakan masalah yang
ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk,
terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan
kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan
kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja
dan sebagainya. Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah
dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
2.2
Faktor Penyebab Kemiskinan
Beberapa
faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah :
- Faktor
individual yaitu disebabkan oleh orang itu sendiri seperti kemalasan, kebodohan,
dll.
- Faktor
stuktural ini begitu besar mengambil peran dalam penciptaan kemiskinan, karena
meliputi semua orang yang ada di dalamnya.
Faktor
ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa
dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu
tersebut.
Dan adapula dua
kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:
- Kemiskinan
alamiah yaitu Kemiskinan yang terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,
penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.
- Kemiskinan
buatan yaitu Kemiskinan yang terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di
masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana
ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap
miskin.
Bila
kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu
pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor
penyebab kemiskinan antara lain:
- Kurang
tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya
puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
- Kurangnya
dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan
mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya
yang tinggi
- Rendahnya
minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang
mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikan tinggi dan
kesehatan yang baik.
- Kurangnya
dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat
bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Wilayah Indonesia yang sangat
luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan
perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan,
mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang
tertinggal jauh dari perkotaan.
Di
bawah ini ada pula beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain
adalah:
a. Merosotnya standar
perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Selain
faktor-faktor diatas, terdapat pula beberapa penyebab utama dari timbulnya
kemiskinan Penyebab utama dari timbulnya kemiskinan ini adalah :
1. Terbatasnya
Kecukupan dan Mutu Pangan
2. Kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap asset usaha.
2. Kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap asset usaha.
3. Kurangnya
penyesuaian terhadap gaji upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang.
4. Memburuknya
kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
5. Besarnya
beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga.
6. Terbatasnya
dan Rendahnya Mutu Layanan Kesehatan
7.Tingkat
pendidikan yang rendah
8. Produktivitas tenaga kerja rendah
9. tingkat upah yang rencah
10. distribusi pendapatan yang timpang
11. kesempatan kerja yang kurang
12. kualitas sumberdaya alam masih rendah
13. penggunaan teknologi masih kurang
14. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil
8. Produktivitas tenaga kerja rendah
9. tingkat upah yang rencah
10. distribusi pendapatan yang timpang
11. kesempatan kerja yang kurang
12. kualitas sumberdaya alam masih rendah
13. penggunaan teknologi masih kurang
14. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil
2.3 Penanggulangan Masalah
Kemiskinan
a.
Sasaran Pembangunan
Sasaran
penanggulangan kemiskinan yang ditargetkan oleh pemerintah adalah:
- Meningkatnya
jalur kesempatan masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama pendidikan
dan kesehatan.
- Berkurangnya
beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan kesehatan,
serta kecukupan pangan dan gizi.
- Meningkatnya
kualitas keluarga miskin.
- Meningkatnya
pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, termasuk
meningkatnya kesempatan masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan teknis,
dan berbagai sarana dan prasarana produksi.
b.
Arah Kebijakan Pembangunan
Untuk
mencapai sasaran tersebut di atas, maka kebijakan penanggulangan kemiskinan
diarahkan pada :
1. Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Kekurangan Pangan
2. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan
3. Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan
4. Perluasan Kesempatan Berusaha
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan
kemiskinan di antaranya adalah:
1.
Meciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja
sehingga mengurangi pengangguran. Karena penganggguran adalah salah satu sumber
penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia
2.
Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia, sehingga setiap
masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas. Hal ini akan berdampak pada
meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
3.
Menghapuskan korupsi. Sebab, korupsi adalah salah satu penyebab
layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang
kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga
negara sebagaimana mestinya.
4.
Menggalakan program zakat. Di Indonesia, islam adalah agama
mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk
menumbuhkan pemerataan kesehjateraan di antara masyarakat dan mengurangi
kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di Indonesia ditenggarai mencapai angka
1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi
potensi besar bagi terciptanya kesehjateraan masyarakat.
5.
Strategi pemberdayaan. Misalnya, program pelatihan dan pembinaan
keluarga muda mandiri, pembinaan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan anak
dan remaj
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan :
Kesimpulan
yang saya berikan pada makalah kali ini adalah ternyata pada saat ini masalah
terbesar yang ada di negara kita masih di dalam ruang lingkup ekonomi yaitu
kemiskinan yang perlu benar-benar diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Yaitu
bagaimana cara memberantas ataupun juga mengurangi jumlah masyarakat-masyarakat
miskin di Indonesia. Yang mungkin bisa dilakukan adalah pemerataan dalam aspek
bidang ekonomi, perdagangan, serta pendidikan supaya pada nantinya masyarakat
kita bukan hanya bekerja dalam memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga membuat
lapangan kerja baru bagi masyarakat lainnya.
3.2
Saran :
Perlulah
pemerintah serius dalam penanganan masalah kemiskinan ini, jangan hanya
mementingkan kepentingan pihak-pihak pemerintahan. Ada baiknya mementingkan
kepentingan rakyat diatas kepentingan mereka. Karena seiring dengan
berkurangnya kemiskinan dapat membantu meningkatkan pembangunan sebuah negara.
Dan bagi masyarakat dukunglah sebaik-baiknya pemerintahan kita dalam
memberantas kemiskinan ini, dan bagi kita mulailah peka terhadap lingkungan
sekitar kita apabila masih ada saudara kita yang masih mengalami masalah
kemiskinan ini, ada baiknya dibantu semampu kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://hery-yaningsih.blogspot.com/2009/12/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html
http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan-dan-penanggulangannya/
http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan-dan-penanggulangannya/
3 komentar:
izin copy ya :)
izin copy ya.. :)
can i paste yaaaa
Posting Komentar